Oleh
Warta Dapodik
Rabu, 08 Maret 2017
Salam Dapodik News.
Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dirancang semoga terbentuk ekosistem pendidikan yang dapat mendorong tumbuhnya abjad dan budaya prestasi semua warga sekolah. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, maka kemitraan dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip berikut.
1. Kesamaan Hak, Kesejajaran, dan Saling Menghargai
Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dapat terjalin secara dinamis dan harmonis apabila semua unsur yang terlibat memiliki kesamaan hak, kesejajaran, dan saling menghargai sesuai dengan tugas dan fungsinya. Prinsip ini akan mendorong tugas aktif dan sukarela dari semua pihak untuk terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kemitraan.
2. Semangat Gotong Royong dan Kebersamaan
Kemitraan dibangun atas dasar semangat bantu-membantu dan kebersamaan. Prinsip ini akan terjadi kalau semua pihak mencicipi ada kebutuhan dan kepentingan yang sama terkait dengan pendidikan anak atau akseptor didik. Prinsip ini akan menumbuhkankan keinginan dari semua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang dapat memberi pengalaman berguru yang kaya kepada akseptor didik.
3. Saling Melengkapi dan Memperkuat
Pihak sekolah tak mungkin bisa melayani semua kebutuhan berguru akseptor didiknya. Sekolah juga memiliki keterbatasan. Untuk itu, perlu dijalin kemitraan dengan orang bau tanah dan masyarakat sehingga tercipta kolaborasi pendidikan yang saling melengkapi dan memperkuat sesuai perannya masing-masing.
4. Saling Asah, Saling Asih, dan Saling Asuh
Prinsip saling asah, saling asih, dan saling asuh dibutuhkan dapat mewujudkan terjadinya proses menyebarkan pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan nilai/norma antara satu dengan lainnya. Serta terjadi proses saling berguru antara pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat yang dilandasi rasa cinta dan kasih sayang dalam rangka menciptakan ekosistem pendidikan yang baik bagi akseptor didik.
Bentuk-bentuk kemitraan sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Penguatan Komunikasi Dua Arah
Komunikasi dua arah bertujuan untuk mendapat gosip dan masukan tentang perkembangan akseptor didik, baik dari keluarga kepada sekolah maupun sebaliknya. Komunikasi sekolah dengan keluarga dan masyarakat dapat dilakukan dalam beragam bentuk dan media. Misalnya, gosip yang dituliskan rutin melalui buku penghubung, pertemuan rutin wali kelas dengan orang tua/wali, komunikasi dalam wadah paguyuban orang bau tanah per kelas, komunikasi melalui media komunikasi menyerupai melalui pesan singkat (SMS), dan lain-lain yang sesuai.
2. Pendidikan Orang Tua
Bentuk kemitraan ini ingin membantu orang tua/wali dalam membangun kesadaran akan pendidikan anak, di antaranya dengan mengembangkan lingkungan berguru di rumah yang kondusif (aman, nyaman dan menyenangkan).
Pendidikan orang bau tanah ini bisa berupa kelas orang tua/wali yang dilakukan rutin oleh sekolah atau masyarakat (komite sekolah, organisasi mitra dan komponen masyarakat lain). Kelas ini dibutuhkan dapat membantu orang tua/wali untuk:
- Memperoleh pemahaman yang benar wacana kondisi anak dan upaya-upaya yang dapat dilakukan;
- Meningkatkan tugas kasatmata dan tanggung jawab sebagai orang tua/wali dalam mengatasi permasalahan anak; dan
- Meningkatkan kerja sama yang lebih harmonis antara orang tua/wali dan sekolah dalam membantu permasalahan anak.
3. Kegiatan Sukarela
Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan aspirasi masing-masing pihak dalam mendukung dan membantu kemajuan pendidikan anak. Kegiatan ini bisa berupa makan bersama orang tua, guru/wali kelas, dan anak.
4. Belajar di Rumah
Sekolah mengkomunikasikan orang tua/wali mengenai bahan yang sebaiknya diperkaya dan diperdalam kembali di rumah.
5. Kolaborasi dengan Masyarakat
Kemitraan ini bertujuan untuk mengoptimalkan tugas masyarakat dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan anak. Masyarakat dalam hal ini ialah tokoh masyarakat, tokoh agama, hebat pendidikan atau lainnya, pengusaha, profesional, dan lembaga yang relevan dengan kegiatan kemitraan yang dapat dijadikan narasumber, baik bagi sekolah maupun bagi peserta didik.
Tag :
Humaniora,
Pendidikan
0 Komentar untuk "Warta Dapodik Prinsip dan Bentuk Kemitraan Sekolah dengan Keluarga dan Masyarakat"